Cari Blog Ini

Selasa, 22 Mei 2018

Lawang Sewu


Lawang Sewu bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “seribu pintu”. Sebutan sewu (seribu dalam bahasa Jawa), merupakan penggambaran masyarakat Semarang tentang banyaknya jumlah pintu yang dimiliki bangunan kuno ini.

Jumlah pintu di Lawang Sewu ini tidak mencapai seribu, namun lebih tepatnya 429 buah lubang pintu. Namun Lawang Sewu memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar yang membuat jendela tersebut nampak seperti pintu.

Bangunan kuno peninggalan jaman Belanda ini sangat terkenal dengan kisahnya yang banyak misteri dan berbau mistis. Namun sayangnya tak banyak yang tahu tentang bagaimana sejarah sebenarnya dari Lawang Sewu, apa yang melatarbelakangi pembuatannya serta cerita-cerita unik apa yang ada di Lawang Sewu hingga saat ini.

Lawang Sewu mulai dibangun oleh Belanda pada 27 Februari 1904 dan rampung pada tahun 1907. Pada awalnya gedung ini berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta milik Belanda dengan nama Nederlands Indische Spoorweg Maatschappj atau disingkat NIS.

Perusahaan inilah yang pertama kali membangun jalur kereta api di Indonesia menghubungkan Semarang, Surakarta dan Yogyakarta. Jalur pertama yang dibangun adalah Semarang Temanggung pada tahun 1867.

Direksi NIS memercayakan perancangan gedung kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Quendag. Keduanya berdomisili di Amsterdam.Semua proses perancangan bangunan dilakukan di Belanda. Setelah rancangan selesai, gambar-gambar rancangan tersebut kemudian dibawa ke Kota Semarang.

Dulu sebelum ada perbaikan bangunan, Jika kita melihat dan masuk ke Lawang Sewu atau mendengar kisahnya, rasa merinding akan mulai menyelimuti tubuh kita karena dari penggunaan Lawang Sewu sebagai penjara dan ruang penyiksaan tahanan pada masa itu.

Adapun pertempuran antara pejuang dan penjajah Jepang yang menewaskan banyak korban jiwa, membuat warga Semarang banyak menemui kejadian-kejadian mistis saat mengunjungi Lawang Sewu di siang atau malam hari.

Lantai yang kotor, cat dinding yang terkelupas serta kurangnya penerangan, menambah suasana mistis dan membuat berdiri bulu kuduk orang yang mengunjungi gedung ini.

Kini Lawang Sewu ramai di kunjungi warga, baik dari sekitar Semarang maupun dari luar kota. karena bangunan kuno kini tampil cantik dan terlihat megah dengan arsitektur unik bergaya Belanda yang dilengkapi taman yang indah. Tidak ada lagi lantai yang kotor, dan cat yang mengelupas.

Lawang Sewu sudah menjadi tempat wisata umum karena menjadi salah satu peninggalan bersejarah dan kini sudah ada tour guide karena banyak turis yang datang untuk menyaksikan dan ingin mengetahui sejarah bangunan peninggalan Belanda ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar