Cari Blog Ini

Senin, 28 Mei 2018




Candi Borobudur adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang  dirancang oleh artisek terkenal yaitu Gunadharma. Candi Borobudur memiliki luasnya 2.500 m² dan terletak di Magelang Jawa Tengah. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh penganut agama Buddha Mahayana sekitar pada tahun 780 Masehi dan selesai sekitar tahun 825 Masehi semasa Dinasti  Syailendra yang dipimpin oleh Raja Samaratungga pada masa itu.

Ada sebuah prasasti bernama Prasasti Sri Kahulunan yang dianggap berkaitan dengan asal-usul candi terbesar di Tanah Jawa ini. Di prasasti tersebut menyebutkan "Kawulan i Bhumi Sambhara" dan tertulis angka tahun 842 Masehi. Bhumi Shambara diduga nama lain dari Borobudur yang merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk pemujaan.

Menurut Sir Thomas Stamrofd Raffles, yang diartikan dalam bahasa Jawa kuno yaitu, Bara (besar) dan Budhur (Buddha). Arti lain dari borobudur menurut seorang ahli sejarah bernama Poerbatjaraka adalah Biara Budur yang berarti tempat untuk pemujaan.

Masa keruntuhan borobudur sendiri sampai saat ini belum ada yang tahu penyebab dan kapan runtuhnya borobudur.  Tidak ada bukti sejarah yang pasti mengenai kapan tepatnya candi borobudur runtuh dan ditinggalkan. Namun beberapa ahli berpendapat bahwa candi borobudur runtuh diawali ketika tahun 950 terjadinya letusan Gunung Merapi yang dahsyat, sehingga mengakibatkan candi borobudur runtuh dan tertimbun tanah.

Dilanjutkan dengan mulai runtuhnya Dinasti Syailendra yang mayoritas memeluk agama Buddha, dan disusul dengan Kerajaan Medang (Kerajaan Mataram Hindu) dengan rajanya Mpu Sindok atau Sri Isyana Wikramadharmottunggadewa dari Dinasti Sanjaya yang saat itu menguasai Jawa Tengah. Dan pada tahun 928-1006 Masehi, pusat pemerintahan Mpu Sindok dipindahkan ke Jawa Timur.

Setelah melalui proses yang panjang saat  pemugaran candi borobudur yang sempat runtuh ini, disusul dengan adanya perang dunia ke-2 dan juga perang kemerdekaan Indonesia di tahun 1942 hingga tahun 1949 yang membuat bangungan candi semakin rusak.

Pada akhirnya, UNESCO ikut turun tangan untuk merencanakan pemugaran besar candi borobudur pada tahun 1973. Dan tahun 1975, pemugaran dimulai dengan melibatkan kurang lebih 600 orang pekerja dan proses pemugaran ini berhasil merestorasi 1.460 panel.

Kini Candi Borobudur telah menjadi salah satu tempat wisata dunia di Indonesia berkat peran dari UNESCO yang telah menetapkan Candi Borobudur sebagai bangunan cagar budaya warisan dunia pada tahun 1991. Hingga sekarang, Candi Borobudur tetap menjadi primadona pariwisata di Indonesia, Khususnya di Jawa Tengah.

Bukan hanya bagi para wisatawan, terutama bagi umat Buddha di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Tenggara, Candi Borobudur juga masih memiliki peranan penting. Tempat Wisata yang satu ini juga seringkali dipakai untuk menyelenggarakan beberapa upacara keagamaan umat Buddha seperti memperingati Hari Raya Waisak.

Biasanya pada Hari Raya Waisak ini lah merupakan salah satu hari, dimana Candi Borobudur sangat ramai pengunjung. Bukan hanya umat Buddha yang merayakan Hari Raya Waisak, pengunjung dari berbagai penjuru di Indonesia hingga Asia Tenggara datang untuk menyaksikan kemeriahan pelaksanaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur ini

Minggu, 27 Mei 2018

Batu Akik


Batu akik di Indonesia sering dihubungkan dengan hal-hal yang berbau mistis dan sakral. Banyak macam jenis dan bentuk batu akik di dunia ini, tentu saja tak luput dari cerita dan filosofi ari batu tersebut. Pada zaman dahulu, yang memakai batu akik hanya orang tua, raja, pendekar, datuk, dan pejabat. Mungkin penamaan akik itu sendiri diambil dari "aki" (orang tua). Karena kebanyakan yang memakai batu penghias cincin ini dari kalangan orang tua.

Dilihat dari kaca mata antropologi, pada jaman dahulu batu akik berfungsi sebagai simbol budaya, simbol setatus dan simbol spiritual. Dikatakan sebagai simbol setatus karena hanya kalangan tertentu (raja atau bangsawan) yang memakai cicin dengan batu tertentu. Di Cina misalnya, seorang Kaisar memakai cicin giok di ibu jari sebagai tanda bahwa dia seorang raja yang memiliki kekuasaan mutlak.

Sedangkan simbol spirutal cincin dengan bertahta batu akik sering dijadikan sebagai tanda bahwa seseorang telah selesai dalam melaksanakan ritual spiritual (semedi atau bertapa). Tuhan menciptakan benda yang ada di dunia ini pasti mempunyai kegunaan dan fungsi yang berbeda-beda, salah satunya dengan batu akik ini.

Dan tak sedikit dari beberapa orang zaman dulu yang dikaruniai Tuhan, berupa kekuatan supranatural, untuk memasukkan khodam (energi gaib) ke batu akik agar menambah kepercayaan diri seseorang dalam menghadapi lawan-lawannya. Faktor budaya inilah yang kemudian membatasi siapa saja yang berhak memakainya.

Kini sudah banyak yang menyukai batu alam ini, mulai dari anak muda hingga orang tua, karena sudah begitu banyak orang yang mencari batu akik untuk diperjual belikan di pasaran. Dari harga yang paling murah, hingga harga yang mencapai hingga miliaran rupiah.

Dalam membentuk batu akik dbutuh ketelitian, ketekunan, serta insting dan penjiwaan agar menghasilkan batu akik yang bagus dan berkarakter (serat batu terlihat jelas). Namun melihat fenomena menjamurnya  batu akik saat ini telah terjadi pergeseran atau  pengkikisan budaya terhadap batu akik, serta berkurangnya nilai-nilai kearifan lokalnya.

Hal itu dikarena mudahnya mendapatkan batu akik, sehingga tidak ada lagi nilai kekeramatan, dan kesakralan yang ada didalamnya. Kini Batu akik tidak lebih hanya sebagai aksesoris penghias jari, dan bukan lagi menjadi benda yang dikramatkan. Di era mode baru saat ini, batu akik telah menjadi komoditas dipasaran, dan bukan lagi komoditas yang disakralkan yang susah didaptkan.

Batu akik yang berasal dari alam ini termasuk bagian dari warisan budaya, karena keberadaannya yang sudah sangat lama pada zaman sebelum masehi. Batu yang dulunya hanya dipakai oleh orang-orang tertentu serta dianggap keramat, kini telah menjadi barang aksesoris untuk mempercantik jari. Namun, semua itu kembali lagi kepada Tuhan. Karena segala sesuatu yang dimiliki manusia atau benda mati, tidak luput dari kehendak-NYA.

Sabtu, 26 Mei 2018

Manusia Berkepala Tikus


KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) adalah suatu tindakan yang sangat merugikan bagi setiap kalangan masyarakat dan negara, dikarenakan KKN hanya menguntungkun suatu pihak tertentu yang memiliki kekuasaan berlebih, sehingga orang-orang kecil dan jujur akan dirugikan.

Korupsi ada sesudah dan sebelum era kemerdekaan, di era orde lama, orde baru, berlanjut hingga era reformasi, sehingga disebut dengan warisan budaya. Korupsi terjadi karena penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dimiliki oleh pejabat atau pegawai negara demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan keluarga, sanak saudara, teman, dan tugas untuk melakukan kecurangan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh dari pulih. Sistem dan pola itu dengan kuat mengajarkan "perilaku curang, cular, amoral" dan banyak menimbulkan tragedi yang dahsyat. Sebelum Indonesia merdeka sudah diwarnai oleh "budaya korupsi" yang tiada henti karena didorong oleh motif kekuasaan.

Mengapa di sebut sebagai warisan budaya, karena korupsi adalah salah satu tradisi atau kebiasan orang-orang tertentu jaman dulu yang kini sudah berevolusi yang sedang berada di tengah-tengah masayarakat dengan menggunakan fondamental hukum, atau undang-undang dasar sebagai pondasi agar rakyat patuh.

Hal ini sebenarnya salah satu penyakit manusiawi yang muncul setelah berada di posisi yang berpengaruh. Faktor internal yang mendorong budaya korupsi dari dalam diri manusia adalah moralitas yang tidak kuat, gaya hidup konsumtif, aspek sosial, dan sifat tamak(sifat rakus).

KKN dapat dibrantas dengan hukuman yang benar-benar memberikan efek jera bagi pelakunya. Kebanyakan organisasi mengatakan kita akan hapus korupsi, namun yang terjadi bukan pelakunya, melainkan kasusnya yang di dihapus.

Saat ini kita hanya bisa berpendapat untuk mengingatkan manusia-manusia yang tengah lupa akan kalimat "Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat", agar mereka ingat dan sadar akan tanggung jawab dan tugas mereka sebenarnya.

"Hidup di dunia bagai bercanda dengan sengsara". Kalimat ini adalah salah satu ungkapan tentang apa yang kini tengah dirasakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia yang kini berada di tengah-tengah manusia bermentalkan tikus. Karena hukum di Indonesia saat ini, tajam di bawah tumpul di atas.

Kamis, 24 Mei 2018

Wayang



Wayang adalah sebuah seni pertunjukkan tradisional Indonesia yang berkembang sangat pesat dan telah diakui dunia karena keunikan yang dimilikinya.

Seperti yang disebutkan oleh para sumber sejarah, wayang adalah kebudayaan tertua asli Indonesia. Prasasti tertua yang memberi informasi tentang perwayangan berasal dari masa pemerintahan Raja Airlangga yang sudah ada sejak abad ke-10 Masehi.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, konon pertunjukan wayang sudah dikenal di Indonesia jauh sebelum kedatangan orang-orang Hindu yaitu sekitar zaman Neolitik atau tahun 1500 SM.

Wayang sendiri berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan bahwa wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan'. Hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir(kain layar berwarna putih) atau hanya bayangan wayangnya saja.

Semua lapisan masyarakat mulai dari anak kecil hingga orang tua menyukai seni pertunjukan tradisional ini. Bukan hanya di Jawa, kini wayang juga akrab dan sering disajikan di acara-acara sakral di seluruh dunia.

Pada 7 November 2003, UNESCO juga telah menobatkan wayang sebagai "Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity" atau warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur asli Indonesia.

Dan kini ada beberapa jenis wayang yang sudah dikembangkan untuk memperkaya khasanah dunia perwayangan Seperti wayang golek, wayang orang, Wayang Kulit, Wayang Kayu, Wayang Rumput, dan Wayang Motekar.

Pada umumnya, wayang dimainkan pada waktu malam hari dan biasanya si dalang melakukan do'a atau ritual terlebih dahulu. Alasan diselenggarakan pada malam hari adalah, karena bila hari sudah gelap, maka dalang dapat mengusir roh-roh yang gentayangan.

Ketika itu profesi dalang sangat dihormati karena dianggap sebagai “orang pintar” atau orang yang memiliki ilmu supranatural. Agar bisa berhubungan dengan roh nenek moyang, maka tempat yang dipilih untuk pertunjukan pentas seni wayang adalah tempat khusus, angker, atau sakral, berikut dengan pemujaannya.

Artefak-artefak yang banyak dijadikan sarana itu adalah dolmen (meja batu), menhir (tugu batu), dan takhta batu yang merupakan peninggalan dari zaman prasejarah. Pada saat masuknya agama Islam di Indonesia, wayang digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam dengan versi yang berbeda-beda.

Karena wayang memiliki pesan moral yang mudah di mengerti di setiap penyampaiannya. Dan Indonesia adalah negara yang memiliki berjuta warisan budaya yang mempunyai kearifan lokal dan pesan-pesan moral untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Keris



Keris adalah salah satu benda tradisional atau senjata tikam khas Indonesia yang termasuk peninggalan bersejarah. Berdasarkan dokumen-dokumen purbakala, keris dalam bentuk awal telah digunakan sejak abad ke-9.

Besar kemungkinan, keris telah digunakan sebelum masa tersebut. Menteri Kebudyaan Indonesia, Jero Wacik telah membawa keris ke UNESCO untuk meminta jaminan bahwa keris adalah warisan budaya Indonesia.

Ada beberapa wilayah yang memiliki keris khususnya di daerah Jawa, Madura, Bali/lombok, Sumatra, sebagian Kalimantan,Sulawesi, atau Brunai, Thailand,Filipina(khususunya daerah Mindanao).

Bentuk keris ada berbagai macam, misalnya keris luk (berkelok-kelok), ada juga yang yang berbilah lurus, dan masih banyak bentuk yang masih tergolong keris.

Beberapa orang, khususnya orang Jawa menganggap perbedaan bentuk dari keris memiliki nilai esoterik yang berbeda. Selain digunakan sebagai senjata, keris juga memiliki kekuatan supranatural yang menurut orang-orang tertentu memiliki karisma tersendiri.

Kerap kali keris disebut sebagai benda yang memiliki aura mistis, namun ada juga yang menganggap keris sebagai benda unik sehingga banyak kolektor benda-benda tradisional salah satunya keris ini. Adapun bagian-bagian dan kelengkapan keris yang perlu di perhatikan anatara lain pegangan keris atau hulu keris, sarung keris atau warangka, wilah(bagian utama dari keris).

Di Indonesia ada banyak nama-nama keris yang bisa di bedakan menurut pamor atau gambar yang ada di bilah keris, tombak, atau wedung. Dan Pamor sendiri memiliki filosofi dan mengandung pesan moral dalamnya.

Dan di tahun 2005, keris secara resmi terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Betapa banyaknya warisan dari leluhur untuk Indonesia, betapa banyaknya peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia dari bangunan, tempat, dan benda yang harus kita jaga demi melestarikan warisan budaya Indonesia.

Selasa, 22 Mei 2018

Lawang Sewu


Lawang Sewu bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “seribu pintu”. Sebutan sewu (seribu dalam bahasa Jawa), merupakan penggambaran masyarakat Semarang tentang banyaknya jumlah pintu yang dimiliki bangunan kuno ini.

Jumlah pintu di Lawang Sewu ini tidak mencapai seribu, namun lebih tepatnya 429 buah lubang pintu. Namun Lawang Sewu memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar yang membuat jendela tersebut nampak seperti pintu.

Bangunan kuno peninggalan jaman Belanda ini sangat terkenal dengan kisahnya yang banyak misteri dan berbau mistis. Namun sayangnya tak banyak yang tahu tentang bagaimana sejarah sebenarnya dari Lawang Sewu, apa yang melatarbelakangi pembuatannya serta cerita-cerita unik apa yang ada di Lawang Sewu hingga saat ini.

Lawang Sewu mulai dibangun oleh Belanda pada 27 Februari 1904 dan rampung pada tahun 1907. Pada awalnya gedung ini berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta milik Belanda dengan nama Nederlands Indische Spoorweg Maatschappj atau disingkat NIS.

Perusahaan inilah yang pertama kali membangun jalur kereta api di Indonesia menghubungkan Semarang, Surakarta dan Yogyakarta. Jalur pertama yang dibangun adalah Semarang Temanggung pada tahun 1867.

Direksi NIS memercayakan perancangan gedung kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Quendag. Keduanya berdomisili di Amsterdam.Semua proses perancangan bangunan dilakukan di Belanda. Setelah rancangan selesai, gambar-gambar rancangan tersebut kemudian dibawa ke Kota Semarang.

Dulu sebelum ada perbaikan bangunan, Jika kita melihat dan masuk ke Lawang Sewu atau mendengar kisahnya, rasa merinding akan mulai menyelimuti tubuh kita karena dari penggunaan Lawang Sewu sebagai penjara dan ruang penyiksaan tahanan pada masa itu.

Adapun pertempuran antara pejuang dan penjajah Jepang yang menewaskan banyak korban jiwa, membuat warga Semarang banyak menemui kejadian-kejadian mistis saat mengunjungi Lawang Sewu di siang atau malam hari.

Lantai yang kotor, cat dinding yang terkelupas serta kurangnya penerangan, menambah suasana mistis dan membuat berdiri bulu kuduk orang yang mengunjungi gedung ini.

Kini Lawang Sewu ramai di kunjungi warga, baik dari sekitar Semarang maupun dari luar kota. karena bangunan kuno kini tampil cantik dan terlihat megah dengan arsitektur unik bergaya Belanda yang dilengkapi taman yang indah. Tidak ada lagi lantai yang kotor, dan cat yang mengelupas.

Lawang Sewu sudah menjadi tempat wisata umum karena menjadi salah satu peninggalan bersejarah dan kini sudah ada tour guide karena banyak turis yang datang untuk menyaksikan dan ingin mengetahui sejarah bangunan peninggalan Belanda ini.

Candi belahan (Sumber Tetek)


Gempol Pasuruan Jawa Timur, tepatnya di Desa Wonosonyo mempunyai satu warisan Raja Airlangga dari kerajaan Kahuripan. Di wilayah Dusun Belahan ini lah terdapat sebuah candi yang dulunya merupakan tempat pertirtaan (tempat mandi) untuk permaisuri Raja Airlangga.

Keberadaan candi sumber tetek telah di teliti oleh F.Stutterheim dari Belanda, dan candi ini diduga sudah ada sejak abad ke-11. Ada salah satu batu yang juga masih terlihat pahatannya yang menunjukkan tahun 971 Caka, atau 1049 Masehi.

Candi sumber tetek atau Candi Belahan memiliki dua patung, yaitu patung Dewi Sri dan patung Dewi Laksmi. Nama candi sumber tetek diambil karena di salah satu patung, yaitu patung Dewi Laksmi yang dapat mengalirkan air jernih dari teteknya (payudara).

Jika ditarik garis lurus ke Utara lereng bukit, bisa sampai ke pertirtaan Jolotundo yang di buat oleh Raja Udhayana yang adalah ayah dari Prabu Airlangga.

Pemandian Jolotundo berada di lereng Gunung Bekal yang juga puncak Gunung Penanggungan ini merupakan cikal bakal dari adanya candi belahan atau candi sumber tetek yang di bangun untuk menyambu kelahiran Prabu Airlangga pada 997 Masehi.

Candi Belahan (Sumber Tetek) ini juga salah satu sumber air yang di gunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Dan kini, peninggalan bersejarah ini sudah diresmikan oleh Pemerintah setempat sebagai tempat Wisata bersejarah.